Siapa bilang kalau hidup di kota besar seperti Jakarta mudah mendapatkan segala
fasilitas yang melimpah ruah? Contohnya di Kelurahan Jembatan Besi, Kecamatan
Tambora, Jakarta Barat, misalnya, warga masih kesulitan mendapatkan air bersih
untuk keperluan sehari-hari
Selama berpuluh-puluh tahun, hampir seluruh warga
di kawasan padat penduduk itu membeli air bersih pada tukang air keliling.
Itulah satu-satunya cara untuk mendapatkan sumber air bersih.
Pengalaman sulit mendapatkan air bersih juga dialami Mardi (47). Warga RT 03
RW 06, Jembatan Besi, sudah sepuluh tahun tinggal di tempat tersebut. Selama
itulah ia dan keluarganya menggantungkan kebutuhan air bersih pada tukang air
keliling. Setiap hari ia selalu membeli lima jeriken air bersih. “Di sini susah
untuk (berlangganan) air PAM,” katanya, Selasa (4/9/2012).
Di sisi lain, kesulitan warga itu menjadi sumber penghasilan bagi para
penjual air keliling. Yanto (48), misalnya, sudah 15 tahun mendorong gerobak
berisi jeriken-jeriken air bersih dari rumah ke rumah warga. Air itu dibelinya
dari tempat pengisian air PAM milik salah satu warga di Jembatan Besi, tepatnya
depan kantor Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat.
“Saya menjual ke warung, permukiman warga, pedagang kaki lima dengan harga Rp
1.000 per jeriken isi 25 liter,” kata Yanto, Selasa (4/8/2012).
Yanto membeli air bersih dengan harga Rp 2.000 per gerobak. Satu gerobak
berisi 16 jeriken berkapasitas 25 liter per jeriken. Yanto kemudian menjualnya
dengan harga Rp 1.000 per jeriken. Jika dikurangi dengan harga beli, Yanto bisa
mendapatkan Rp 14.000 per gerobak.
Pada musim kemarau seperti ini, Yanto bisa menjual lebih dari 15 gerobak per
hari atau Rp 210.000 per hari. Pada hari biasa pendapatannya bisa berkurang
separuh, sekitar 8 jeriken per hari atau Rp 112.000 per hari. Itu belum
dikurangi biaya makan dan minum. “Biasanya saya bisa dapat Rp 70.000 per
hari. Kalau musim kemarau bisa Rp 150.000 per hari,” ujarnya.
Kepala Kantor KLH Jakbar Supardiyo membenarkan bahwa di wilayah Jakarta
Barat, khususnya Tambora, memang sulit air bersih. Ia mengatakan, warga sulit
mendapatkan air bersih PDAM karena kawasan itu tidak dilalui pipa-pipa air
bersih dari sumber air Sungai Citarum maupun Cisadane. Kalaupun ada, kata
Supardiyo, ada risiko terjadinya pencurian pipa oleh warga. Hal inilah yang
membuat perusahaan air minum di Jakarta enggan melayani penduduk di kawasan
tersebut.
Jika anda berdomisili di Tambora, ada baiknya anda segera menggunakan HYDRO
untuk menjernihkan dan membuat air dirumah anda menjadi lebih berkualitas.
HYDRO water for better human life.
sumber : http://www.hydro.co.id/2013/03/07/warga-tambora-masih-kesulitan-air-bersih/